Artikel

Home » Artikel » Amager Bakke : Konstruksi Bangunan Unik Ramah Lingkungan

Amager Bakke : Konstruksi Bangunan Unik Ramah Lingkungan

amager-bakke-konstruksi-bangunan

Sebuah bangunan dengan konstruksi terbaik di Denmark, beberapa waktu yang lalu membuat banyak orang terpukau. Tak hanya dengan desain yang unik, konsep ramah lingkungan, fasilitas daur ulang, dan pengelola sumber energi membuat bangunan ini berbeda dengan yang lain.

Menggabungkan teknologi dengan kebutuhan sumber daya energi tak selalu menimbulkan permasalahan lingkungan. Karena jika dibangun secara baik akan berdiri sebuah bangunan berestetika, dengan fungsi optimal seperti diharapkan banyak orang.

Hal tersebut yang bisa kita lihat dari konstruksi bangunan tak biasa bernama Amager Bakke. Sebuah gedung yang dibangun dengan konsep luar biasa unik, karena menggabungkan berbagai fasilitas, seperti rekreasi, pengolahan limbah, pembangkit listrik, dan sebagainya yang dikemas dalam wujud bangunan cantik.

Untuk bisa menikmati kecantikan gedung yang satu ini, kita bisa menjumpainya di kota Kopenhagen, Denmark. Bangunan ini mulai dibangun sejak 30 Maret 2017 dengan konsep yang lain daripada yang lain dalam hal fungsi gedung (bangunan) pada umumnya.

Berbeda dengan pembangunan gedung pada umumnya, bangunan yang menghabiskan biaya $ 670 Juta ini membutuhkan proses pembangunan lumayan lama. Sehingga baru sekitar bulan Oktober 2019 bangunan ini secara resmi dibuka untuk umum.

Di balik desain bangunan yang cemerlang ini, adalah perusahaan Bjarke Ingels Group yang bertanggung jawab untuk urusan pekerjaan kontraktor. Berkat bangunan ini, perusahaan eksentrik ini berhasil mengubah persepsi kebanyakan orang terkait bentuk dan fungsi konstruksi bangunan secara umum.
Yakni pembangunan gedung yang dapat dibangun mendobrak kebiasaan desain bangunan secara umum, dan fasilitas yang bisa dimanfaatkan secara optimal di dalamnya. Serta yang terpenting ramah lingkungan, hal yang sangat dibutuhkan di era seperti sekarang.

Atau juga biasa dikenal dengan nama BIG’s Amager Bakke Waste-to-Energy Plant, bangunan ini mengoptimalkan setiap sudut ruangan di dalamnya, mampu digunakan untuk beragam kebutuhan. Di antaranya pengolahan limbah, sumber energi potensial, dan daya tarik sebagai penyedia fasilitas wisata olahraga.

Konsep ramah lingkungan pada gedung ini membuat setiap aktivitas di dalam bangunan tidak mengeluarkan zat berbahaya bagi lingkungan. Bahkan fasilitas daur ulang mampu mengatasi permasalahan limbah di kota tersebut setiap tahunnya.

Konstruksi Modern, Gunung Buatan

Beberapa saat yang lalu, China memperkenalkan matahari buatan yang sukses dibangun berkat perkembangan teknologi yang dikembangkan. Di Denmark, teknologi juga memungkinkan sebuah gunung dibuat secara modern dengan teknologi konstruksi bangunan unik.

Disebut sebagai gunung buatan, karena struktur bangunan yang dikombinasi antara beton penyangga yang ada pada setiap bangunan, dengan unsur natural di bagian atas. Sehingga jika dilihat secara keseluruhan, bangunan ini sepintas mirip bukit dengan hamparan rumput yang sangat luas.

Kombinasi tersebut yang membuat gedung Amager Bakke, kian menjadi perbincangan dunia. Baik dalam hal arsitektur desain yang tak biasa, tapi juga solusi alternatif masyarakat modern yang kerap terkendala oleh permasalahan seperti energi, limbah dan mulai terbatasnya lahan hijau di banyak kota besar di dunia.

Saat melihat penampilannya, siapapun akan setuju jika gedung yang satu ini memiliki rancangan unik dan tak bisa ditemui di tempat lain (bahkan satu-satunya). Meski demikian, bukan hal tersebut yang membuat banyak orang berkunjung di tempat ini setiap saat.

Secara keseluruhan, tampilan luar bangunan ini seperti gambaran dalam film fiksi yang dihadirkan secara nyata. Desain atap yang miring, membuat bangunan tak seperti layaknya gedung pada umumnya, terlebih terdapat hamparan rumput di bagian atas.

Tak sekedar desain yang unik, bentuk atap yang miring membuat konstruksi bangunan ini, satu-satunya yang memiliki fasilitas ski. Bukan dengan salju, fasilitas ini dimainkan di atas rumput, membuat Amager Bakke dikenal sebagai gunung buatan modern pertama di dunia.

Seperti pegunungan pada umumnya, untuk mencapai ke atas terdapat sebuah jalur pendakian yang dibuat mudah untuk dilalui, melalui jalan setapak. Karena bukan dengan salju, fasilitas ini bisa digunakan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu datangnya musim dingin.

Selain fasilitas bermain ski, gedung Amager Bakke juga dilengkapi jalur untuk melakukan aktivitas olahraga panjat dinding. Sesuai dengan tinggi gedung, jalur ini dibuat dengan tinggi kurang lebih 85 meter.

Sumber Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan

Di tengah krisis sumber daya di berbagai negara, Amager Bakke menawarkan cara mudah proses daur ulang limbah, yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi potensial. Cara tersebut dilakukan sepenuhnya secara modern dan ramah lingkungan, sehingga berdampak positif terhadap lingkungan sekitar.

Disamping dimanfaatkan sebagai tempat wisata, konstruksi gedung Amager Bakke juga dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik ramah lingkungan. Proses ini dilakukan dengan metode daur ulang sampah yang disuplai setiap hari dari limbah masyarakat setempat.

Setiap hari truk yang mengambil sampah di tiap rumah akan menuju bangunan ini sebagai tempat akhir pembuangan. Dalam salah satu fasilitas di dalam gedung tungku pembakaran telah disiapkan untuk aktivitas daur ulang.

Dalam laporannya, aktivitas ini membuat kota tersebut mampu mengoptimalkan proses pembuangan limbah (sampah) secara optimal. Bahkan dalam catatan menyebut, sebanyak 400.000 ton sampah setiap tahun mampu didaur ulang untuk digunakan sebagai sumber energi baru.

Energi tersebut di antaranya pasokan listrik dan panas yang pada akhirnya dialirkan pada tiap rumah di lingkungan fasilitas tersebut. Kedua energi tersebut didapat dari aktivitas daur ulang melalui proses pembakaran yang dilakukan oleh tungku khusus.

Dalam tungku tersebut, sampah dibakar dan diolah menjadi energi listrik dan panas tanpa meninggalkan sisa pembakaran penyebab polusi. Karena teknologi yang digunakan mampu mengurangi 99.5% emisi nitrit Oksida dan 95% Dioksin dan HCL.

Hal tersebut membuat pabrik ini memiliki sistem pengolahan sampah dengan model pembakaran paling ramah lingkungan di dunia. Karena aktivitas tersebut, kota ini mampu mengalirkan produksi 0-63 MW listrik dan 157-247 pemanas tiap distrik lingkungan sekitar.

Prosedur pengolahan limbah yang baik juga membuat hasil pembakaran keluar dari beberapa cerobong asap yang sengaja dibangun menjulang di bangunan ini. Namun seperti konsep awal, bahan yang dihasilkan tersebut sepenuhnya ramah lingkungan.

Ini dikarenakan meski mirip dengan asap, kepulan tersebut berupa uap air yang terbuang dan tak menimbulkan dampak signifikan terhadap munculnya risiko polusi udara. Daya tarik ini membuat gedung kian terlihat cantik dan eksotik untuk sebuah konstruksi bangunan gedung modern.

Posted in